Kiat Membangun Kelekatan dengan Anak

 

Anda tentu tak ingin anak Anda merasa jauh dari Anda. Anda kan ibunya, sudah sepantasnya seorang anak memang lebih dekat kepada ibunya daripada sosok lain. Coba  bangun kelekatan ini dengan cara :
  • Sapa anak dan tatap matanya begitu Anda tiba di rumah setelah dari kantor. Sapaan ini akan membangun kelekatan. Luangkan waktu untuk bermain meski sebentar. Terima kenyataan bahwa  tuntutan anak untuk bermain bersama  Anda meski tubuh Anda lelah, adalah risiko yang harus dihadapi oleh ibu bekerja.
  • Lakukan hal-hal kecil seperti menemani anak nonton tv, mendongeng, bila  tubuh terasa sangat lelah. Gunakan saat-saat kebersamaan tersebut untuk menanyakan apa saja kegiatan dan pengalaman anak. Misalnya, "Tadi siang makannya pintar nggak?” Kalau anak sudah di pre-school, tanya “Tadi Mia belajar apa di sekolah?”
  • Tetap berkomunikasi dengan anak pada jam kantor, misalnya menelepon menanyakan apa kegiatannya hari ini. Jika harus lembur, katakan kepadanya bahwa Anda belum bisa pulang karena banyak pekerjaan yang harus diselesaikan.
  • Lakukan kontak dengan anak di pagi hari bila anak sudah bangun, meski hanya sebentar.  Mengajaknya ngobrol sambil minum teh, memandikan, menyisir rambutnya dan sebagainya.
  • Manfaatkan hari Sabtu-Minggu  untuk bermain dan mengurus anak tanpa bantuan pengasuh.
  • Pengisian waktu secara berkualitas dapat juga dilakukan pada pagi hari sebelum berangkat ke kantor. Usahakan untuk mengadakan kontak dengan dia meski hanya sebentar seperti memandikan, mengajaknya mengobrol dan sebagainya. Karena itu jika jarak kantor cukup jauh dari rumah sebaiknya Anda bangun lebih pagi agar sempat mengadakan kontak dengan anak.
  • Jangan ajak pengasuh bila  bepergian ke luar rumah bersama anak agar terbangun kelekatan antara Anda dan anak.
  • Pikirkan keseimbangan pembagian waktu. Jangan lebih banyak porsi waktu  untuk bekerja. Tingkatkan kualitas hubungan ketimbang kuantitas bersama anak.
  • Jangan berangkat bekerja secara sembunyi-sembunyi. Biarkan anak melihat Anda pergi  dan jelaskan bahwa  ia dapat berjumpa dengan Anda lagi nanti. Katakan, “Sayang, Bunda pergi bekerja dulu ya. Nanti sore Bunda  pulang dan kita akan main lagi.”
  • Sediakan waktu untuk diri sendiri (me time). Kelelahan, jenuh dan frustasi timbul karena Anda hanya memikirkan pekerjaan. Akhirnya tidak tercipta hubungan yang baik dengan anak, lantas Anda pun merasa gagal.
  • Pikir sekali lagi dan jujur pada diri sendiri: Anda pulang malam karena menikmati pekerjaan atau tuntutan pekerjaan? Jika tutuntan pekerjaan dan tugas dari kantor mengharuskan Anda pulang malam hampir setiap hari maka Anda harus menanggung konsekuensinya bila anak tidak dekat dengan Anda. Pilihan ada di tangan Anda.  

 



Artikel Rekomendasi