Tetap Bisa Hamil

 



Peran sperma sangat penting dalam terjadinya kehamilan. Lalu bagaimana bila sperma Anda bermasalah, sehingga dokter menyatakan Anda sulit punya anak? 

Jangan putus harapan! Itu bukan vonis “mati”. Simak cerita tiga pria yang menderita tiga jenis kelainan sperma, namun akhirnya berhasil punya anak juga!

Kasus Oligoteratozoospermia: “Saya mengubah pola makan!”
 
Tiga tahun kami menanti  momongan...“Karena istri tidak juga hamil, saya (34) dan isteri (34) memeriksakan diri ke dokter kandungan. Istri dinyatakan sehat, namun saya dirujuk ke dokter bedah urologi untuk memeriksakan kualitas sperma secara detail.

Ternyata saya mengalami kelainan sperma yang disebut oligoteratozoospermia, yaitu jumlah sperma sedikit dan bentuknya tidak normal, sehingga menyulitkan pembuahan. “Kemampuan sperma bapak untuk membuahi hanya 8%, padahal untuk bisa hamil pembuahan harus di atas 50%, “ kata dokter.
 
Berbagai pengobatan kami tempuh...Dokter memberi saya suplementasi untuk diminum selama 8 minggu. Namun, kualitas sperma hanya meningkat 12%. Sepanjang tahun 2007 kami mencoba berbagai pengobatan alternatif, namun tetap gagal. Akhirnya kami jenuh, bahkan sempat berniat mengadopsi anak saja.
 
Jurus pamungkas sebelum menyerah...”Mungkin saya harus mengubah pola makan dan gaya hidup yang kurang sehat selama ini, “ pikir saya. Saya pun mengubah pola makan. Bila tadinya tidak suka sayuran, kini saya paksakan makan pecel dan gado-gado yang isinya hijau-hijau semua; kangkung, kacang panjang, daun singkong, kol, dan taoge, setiap hari menjadi menu sarapan. Saya juga banyak makan buah. Sebutir semangka bisa saya habiskan. Pir dan mangga menjadi camilan.  Selain mengonsumsi makanan sehat, saya pun mengurangi rokok,  dari 3 bungkus sehari menjadi kurang dari sebungkus. Koleksi celana jeans kesayangan tidak pernah saya pakai lagi, berganti  pantalon yang tidak ketat. Karena susah membuang kebiasaan meletakkan laptop di pangkuan, saya putuskan untuk menjual laptop, dan kembali menggunakan komputer PC di atas meja! Bagi saya itu penting, sebab menurut  dokter, kebiasaan menaruh laptop di pangkuan memperburuk kualitas sperma.
Satu lagi,  kami meningkatkan frekuensi hubungan intim agar teratur 2-3 kali seminggu.
 
Dukungan istri membuat saya semangat...”Isteri rajin memasakkan gulai cumi dan udang, sebab seafood baik untuk kesuburan pria. Upaya kami  membuahkan hasil yang tak diduga. Sekitar 10 bulan dengan gaya hidup yang lebih sehat, istri saya hamil! Jagoan kami lahir melalui persalinan alami, dengan berat dan tinggi lahir 3,1 kg/ 51 cm. Sekarang usianya 2 tahun 7 bulan, dan ia tumbuh menjadi anak yang sehat dan ceria.”
 
Komentar dokter:
Seorang pria dinyatakan mengalami oligoteratozoospermia bila di dalam 1 cc semen hanya terdapat 10 juta sel sperma atau kurang. Normalnya untuk proses pembuahan, harus ada  20 juta sel sperma dalam 1 cc cairan semen. Penyebab oligoteratozoospermia kebanyakan berkaitan dengan gaya hidup, seperti kurang aktivitas, testis atau buah zakar sering kepanasan, merokok, kegemukan, pola makan kurang sehat, serta stress.
Memperbaiki gaya hidup dan pola makan adalah tindakan yang benar, karena dapat meningkatkan kesuburan sehingga peluang hamil menjadi besar. Bila pasangan yang menderita oligoteratozoospermia tidak berhasil sembuh, pertimbangkan terapi bantuan seperti inseminasi buatan dan bayi tabung.
 
 

 



Artikel Rekomendasi

post4

Kelainan Sperma Azoospermia

Azoospermia adalah kelainan sperma yang berupa di dalam cairan semen tidak ada atau nyaris tidak ditemukan adanya sel sperma sama sekali. ... read more