P3K Ibu Hamil

 

Lakukan pertolongan pertama ketika ibu hamil mengalami kecelakan (kecil), seperti perut terbentur, jatuh, dan yang lainnya.

1.Perut tersikut, terbentur sudut runcing, tertabrak orang, terjepit pintu lift, terkena lemparan barang.
Bila kehamilan masih muda, terjadinya perdarahan dan rasa mulas ditakutkan mengakibatkan keguguran. Sementara pada kehamilan usia tua pun bukan tanpa risiko. Setidaknya, kehamilan yang disertai kontraksi memperbesar kemungkinan terjadi persalinan lebih awal. Dengan demikian, peluang terjadi persalinan prematur juga makin besar.

Risiko terburuk, terjadi pelepasan plasenta atau solutio plasenta bila pukulan atau benturan tadi terlalu keras hingga mengakibatkan memar atau bahkan perdarahan plasenta.
 
Pertolongan pertama: Usap lembut bagian perut lalu deteksi gerekan janin. Bila kehamilan sudah memasuki trimester 2, umumnya ibu sudah mampu mendeteksi sendiri gerakan janinnya. Namun bagi yang usia kehamilannya masih berada di trimester 1, hendaknya segera minta pertolongan tenaga medis untuk memastikan kondisi janin. Periksa pula apakah Anda mengalami perdarahan, kontraksi atau pecah ketuban.

2.  Tersandung lalu terjatuh dengan posisi perut terlebih dulu mendarat di lantai.
Jatuh dengan posisi ini mengakibatkan benturan yang cenderung keras dan dapat mengakibatkan trauma fisik baik bagi ibu maupun bagi janin. Dalam kondisi dimana benturan tersebut sangat keras maka dapat menyebabkan keguguran. Jatuh yang langsung mengenai rahim dapat menyebabkan plasenta terlepas (solutio placenta). Bila kasusnya ringan, janin dapat diselamatkan. Namun bila lewat USG terlihat banyak bagian plasenta yang lepas, dokter biasanya akan mengakhiri kehamilan.

Pertolongan pertama: Berbaring sejenak lalu deteksi ada atau tidaknya gerakan janin. Jika terjadi kontraksi, perdarahan atau ketuban pecah segera minta pertolongan kepada orang di sekitar Anda untuk segera ke RS terdekat. Kondisi ini juga dapat menyebabkan ibu hamil terkena trauma berupa memar otot. Untuk itu, hindari aktivitas pemijatan pada daerah perut Anda!

3. Jatuh terduduk.
Bisa menyebabkan poros tulang belakang ibu mengalami benturan keras. Beban tubuh ibu yang tiba-tiba bertumpu pada tulang belakang dapat menyebabkan hal yang sama seperti bila jatuh telentang. Namun, bila ibu jatuh terduduk pada usia kehamilan lanjut, dapat berisiko kantung ketuban robek, sehingga memicu kelahiran lebih awal.

Pertolongan pertama: Berdiri perlahan dengan bantuan orang-orang di sekitar Anda. Kemudian duduk dan sandarkan punggung lalu atur nafas. Deteksi ada atau tidaknya gerakan janin, periksa apakah air ketuban pecah, apakah terjadi kontraksi ataupun perdarahan. Segera periksakan diri ke RS terdekat.

4.  Jatuh telentang.
Posisi ini tidak menyebabkan janin Anda berbenturan langsung dengan permukaan tanah. Namun, stres, kaget, atau syok yang Anda alami dapat memicu produksi hormon yang merangsang terjadinya kontraksi. Akibatnya, janin berisiko lahir prematur.

Pertolongan pertama : Bangun secara perlahan dengan bantuan orang-orang di sekitar Anda. Dari posisi telentang perlahan ke posisi duduk di lantai kemudian setelah tubuh Anda cukup kuat, bangkitlah perlahan ke posisi berdiri. Lalu duduklah di kursi dengan bagian punggung bersandar. Raba perut dan deteksi gerakan janin Anda. Periksa pula apakah Anda mengalami perdarahan, kontraksi atau pecah ketuban.

 



Artikel Rekomendasi