Balita Buka Tutup Pintu

 

Kemampuan motorik dan koordinasi tubuh yang meningkat serta rasa ingin tahu yang besar, menyebabkan anak senang berekplorasi dan menjelajahi setiap sudut rumah. Salah satu benda yang kerap menarik perhatiannya adalah pintu.

Aktivitas membuka dan menutup pintu memberi sensasi tersendiri bagi si dua tahun. Semakin dicegah, anak akan semakin penasaran. Walaupun sebagai orang tua kita mungkin dilanda rasa khawatir takut tangan mungilnya terjepit, tapi jangan pernah kekang keinginan anak. Dengan stimulasi yang tepat anak pun bisa mendapatkan pengalaman baru tanpa harus membuat Ayah Bundanya khawatir.

Tidak melarang anak. Melarang anak sama dengan menahan hasratnya untuk bereksplorasi dalam rangka menuntaskan rasa ingin tahunya. Beri anak kesempatan untuk melakukan apa yang ingin dia lakukan. Lagipula kegiatan menggenggam gagang pintu, menarik serta mendorong otomatis membuat kemampuan motorik kasarnya terlatih. Selain itu kemampuannya untuk melakukan kordinasi antara mata, tangan dan kaki juga dirangsang. Dan saat si kecil berhasil membuka dan menutup pintu sendiri, pasti  harga dirinya meningkat.

Tidak berteriak. Bila tiba-tiba Anda mendapati si kecil sedang asyik bermain pintu, teriakan Anda bisa membuatnya kaget, panik, merasa bersalah dan takut. Kaget dan panik dapat membuat anak kehilangan kendali, sehingga dia bisa terantuk atau terjepit pintu. Rasa bersalah dan takut malah hanya membuat dia enggan bereksplorasi.

Usahakan untuk mendampinginya. Cari jarak aman untuk mengawasinya. Aman di sini berarti, Anda tidak berada terlalu dekat dengannya sehingga dia bisa berusaha sendiri, tapi juga tidak terlalu jauh untuk segera membantunya jika dia terlihat mau terjepit atau terbentur. Memberinya kesempatan untuk mencoba sendiri akan mengasah kemandirian serta rasa percaya dirinya.

Pancing anak dengan mengetuk-ngetuk atau memanggil namanya dari balik pintu agar ia menghampiri dan membukanya. Anak akan mencari sumber bunyi dan berusaha menemukannya. Hal ini akan mengasah logika berpikir dan kemampuannya mendengar. Saat ingin menghampiri asal suara yang berada di balik pintu, ia tentu harus berusaha untuk membuka pintu terlebih dahulu. Dari sini anak pun belajar memecahkan masalah. Satu hal yang perlu diperhatikan, jika Anda berada di sisi pintu yang satu, maka pastikan ada orang dewasa lainnya yang menjaga si kecil di sisi lain tempatnya berdiri.

Beri contoh membuka dan menutup pintu yang benar dan aman agar dia maupun orang lain tak akan terluka. Berdirilah di samping anak, arahkan tangan anak untuk menggenggam pegangan pintu diikuti dengan tangan Anda di atasnya. Lalu, ajak dia untuk melakukan gerakan menarik dan mendorong dengan perlahan. Ingatkan dia untuk tetap fokus, katakan, “Ayo, lihat pintunya. Perhatikan ya, pintunya harus ditarik atau didorong?” Anak perlu dilatih untuk memusatkan perhatiannya pada apa yang sedang dia lakukan.

Beri pengaman pada pintu agar aktivitas ini tak akan membuat anak celaka. Banyak kok, alat pengaman bisa menahan agar pintu tidak tertutup sempurna saat dibuka atau ditutup. Dan karena sekarang alat pengaman itu mempunyai bentuk yang lucu sehingga menarik perhatian si kecil, maka tidak ada salahnya jika dipasang jauh dari jangkauan anak-anak.

Kunci beberapa pintu menuju ruangan yang berbahaya, seperti pintu gudang, pintu kamar mandi, pintu dapur, pintu lemari. Ruangan yang belum atau jarang didatangi akan memancing rasa ingin tahu. Akibatnya, keinginan dia ke sana pun besar.  Akan sangat berbahaya kalau si kecil tanpa sengaja memasuki ruangan-ruangan tersebut dan terjebak di dalamnya, terpleset di kamar mandi atau memegang benda panas yang ada di dapur.

Baca juga
Jika Jari Balita Terjepit
Bermain Buka Tutup Latih Kemandirian
Balita Aman Bermain Buka Tutup


 



Artikel Rekomendasi