6 Informasi Penting Seputar Fogging di Rumah

 

123RF

Memutus mata rantai penularan penyakit DBD (demam berdarah dengue) di lingkungan perumahan, salah satunya dilakukan fogging atau pengasapan. Biasanya, beberapa hari sebelum fogging, dilakukan pemberitahuan atau sosialisasi terlebih dahulu kepada warga. Mengingat kandungan bahan kimia fogging yang berbahaya bagi kesehatan, ini yang perlu Anda dan keluarga lakukan:

Sebelum fogging

1. Kapan fogging dilakukan?
Fogging massal dilakukan sebelum dan sesudah musim hujan, terutama di daerah rawan DBD. Ada pula fogging fokus yang diadakan khusus pada tempat yang ditemui adanya kasus DBD. Racun serangga yang digunakan dalam fogging adalah golongan organophosporester insectisida, seperti sumithion, perslin, malation, dan fenithrothion. Yang paling sering digunakan ialah malation. Dalam penggunaannya, malation musti dicampur dengan minyak tanah atau solar agar lebih encer. Fogging merupakan salah satu cara memutus rantai penyebaran virus dengue yang dibawa nyamuk Aedes aegypti. Meskipun begitu, fogging hanya memberantas nyamuk dewasa, tapi tidak dengan jentik-jentiknya, sehingga menjaga lingkungan dengan cara 3M (Menutup, Menguras, dan Mengubur) juga musti diterapkan.

2. Fogging itu apa?
Menjelang fogging esok hari, terangkan pada anak alasan lingkungan perlu diadakan fogging, yaitu agar sehat dan terhindar dari penyakit DBD. Berikan juga gambaran umum seperti apa fogging nantinya: akan ada suara bising, petugas bermasker sambil membawa mesin fogging, serta asap di mana-mana. Jika ini merupakan pengalaman pertama balita Anda, jadikan ini sebagai ajang edukasi baginya mengenai demam berdarah dan cara menanggulanginya.

3. Mengamankan barang-barang
Seluruh bagian rumah akan dipenuhi asap yang meninggalkan bau dan lengket. Asap ini mengandung bahan kimia berbahaya untuk memberantas nyamuk. Sayangnya, biasanya bekas asap fogging ini terasa menempel di lantai, furnitur, hingga perabotan rumah tangga. Untuk menghindari ini, sebelum fogging, masukkan barang-barang yang menurut Anda penting, misalnya peralatan makan, makanan, pakaian, di tempat tertutup seperti lemari agar tidak terpapar bahan kimia dari asap fogging.

Saat fogging

4. Mengungsikan anak-anak
Anak-anak mungkin akan merasa takut dengan suara fogging yang bising, asap di mana-mana, dan bau menyengat. Mengungsikan si kecil ke tempat yang aman selama beberapa jam hingga sisa asap di rumah berkurang dapat dijadikan pilihan. Namun, bila si kecil merasa penasaran dan ingin melihat fogging, Anda dapat menemaninya menyaksikan dari kejauhan.

5. Tidak berada di dalam rumah
Anak-anak sudah diungsikan, tapi ayah mungkin akan mengawasi saat fogging tengah berlangsung di rumah sambil menunjukkan bagian rumah mana saja yang perlu diberikan perhatian lebih untuk di-fogging. Pastikan ia juga mengenakan masker pelindung agar tidak menghirup asap fogging.

Setelah fogging

6. Bersih-bersih
Selain meninggalkan lantai yang lengket dan bau, fogging juga meninggalkan jejak berupa banyak serangga yang mati dan keluar dari ‘tempat persembunyiannya’. Karena itu, seluruh anggota rumah perlu mengalokasikan waktu untuk kerja bakti membersihkan tiap sudut rumah. Jika perlu, Anda juga bisa mengganti kain, sprei, atau hordeng.

(FIN)

Baca Juga
Waspada Demam Berdarah
Tips Pencegahan Penyakit yang Ditularkan Nyamuk
Penyakit Kaki Gajah Sebabkan Cacat Permanen

 



Artikel Rekomendasi