Ketika Si Kecil Ingin Sekolah

 


 
Anda merasa kasihan   melihat si kecil tumbuh setiap harinya hanya berdua dengan Anda, atau dengan pengasuhnya saja, atau sesekali menghabiskan hari-harinya bersama neneknya. Ingin sekali rasanya memasukkan si kecil yang baru berumur 2,5 tahun ke PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) di dekat rumah. 
 
Bunda Ary, Kepala Sekolah PAUD Srikaya, Jakarta Selatan, mengatakan, “Sebaiknya anak dimasukkan ke PAUD sejak usia 2 tahun, agar anak belajar mengenal lingkungan sekitarnya, bermain edukatif dengan anak-anak sebayanya, dan berlatih motorik kasar dan halus. Orang tua tak perlu khawatir, karena guru akan menciptakan permainan dengan APE (alat permainan edukatif) di dalam ruangan.”
 
Jika Anda tertarik memasukkan si kecil ke playgroup atau PAUD, berikut ini pertimbangannya:



Anak Tunggal
Anak tunggal tidak memiliki referensi. Segala sesuatunya ia pelajari sendiri. Sedangkan anak yang memiliki saudara di rumah dapat belajar banyak hal dari saudaranya, terutama saudara yang lebih tua usianya. Keterampilan berkomunikasi seperti ‘tawar menawar’, keterampilan fisik seperti berjalan sampai mengayuh sepeda, biasa ia pelajari dari saudaranya. 
 
Susan Newman, PhD, penulis buku “The Case for The Only Child” menyebutkan, anak tunggal perlu bersosialisasi dengan teman sebaya agar ia tumbuh menjadi anak yang tidak egois dan dapat berbagi.
 

Motorik kasar dan koordinasi tubuh sudah siap
Jika si kecil sudah bisa berlari dan melompat, berarti motorik kasarnya cukup baik. Sehingga ketika mengikuti kelompok bermain atau PAUD, ia dapat mengikuti kegiatan yang melibatkan motorik kasar. Koordinasi tubuh yaitu kegiatan yang melibatkan antar anggota tubuh juga menjadi lebih baik. Misalnya, dengan bermain puzzle yang membutuhkan koordinasi antara mata dan tangan.
 

Tidak ada teman sebaya di lingkungan rumah
Sehari-hari si kecil hanya bersama Anda atau anggota keluarga lainnya, entah itu bermain atau belajar. Padahal, ada hal-hal yang harus ia pelajari dari anak lain seusianya, misalnya berbagi barang atau makanan, antri menunggu, dan berkomunikasi dua arah.

Jika si kecil dibiarkan tumbuh hanya dengan orang dewasa, ia akan menjadi pribadi yang egois karena tidak pernah ditolak. Orang dewasa selalu mengalah, sedangkan teman sebaya tidak selalu mau mengalah.
 
Dengan memasukkan anak usia 2 tahun ke playgroup atau PAUD,  ia akan belajar berkomunikasi dengan orang-orang di luar keluarga inti.

Komunikasi interaktif akan merangsang si kecil untuk berbicara. Ia akan belajar meniru berbicara dan berperilaku sesuai usianya dengan baik.
 

Anda merasa  tidak mampu lagi memberi rangsang yang memadai untuk tumbuh kembang anak yang sangat pesat.
Benar bahwa Anda dapat menemukan ratusan ide bermain  melalui pinterest atau instagram. Banyak idenya, namun Anda harus meluangkan waktu untuk membuat dan menyiapkan mainan-mainan tersebut. Saat Anda sedang lelah, semua rencana dan ide bermain pun buyar.
 
Di playgroup dan PAUD, para guru sudah disiapkan untuk menciptakan permainan edukatif dan kegiatan yang merangsang motorik anak. Alat permainan edukatif di dalam kelas pun dapat dimainkan bersama teman-teman.  

Kadang, yang dibutuhkan si kecil bukan koleksi mainan yang mahal dan komplit di rumah. Anak juga manusia, mahkluk sosial yang memerlukan banyak orang untuk memaksimalkan perkembangan dirinya.
 
Maria Soraya Az Zahra

 

 



Artikel Rekomendasi