Pangeran Kecil Itu Juga Anak-anak

 

Foto: independent
 


Anak tantrum di tempat umum kerap dianggap memalukan dan membuat jengkel orang di sekitarnya. Lalu, orang tua dianggap tidak becus ngatur anak.  

 

Adegan mengamuk pangeran Louis putra Pangeran William dan Kate Middleton viral di media sosial. Pasalnya anak itu mengamuk di acara perayaan Platinum Jubilee Ratu Elisabeth - acara penting sang nenek buyut. Dia dianggap berperilaku buruk di tempat yang semestinya dia bisa bersikap sopan dan menjaga perilaku. Apakah harapan itu berlebihan?

 

Banyak orang yang menyaksikan adegan itu - Louis mengganggu ibunya, Louis mengganggu putri Charlotte kakaknya. Ada juga yang berkomentar mengenai Louis bahwa dia berperilaku buruk dan kehilangan kendali. 

 

Jujur saja Bunda, kita berharap anak sekecil itu tahu situasi dan kita berharap dia bisa mengendalikan emosinya padahal mungkin dia bosan, lapar atau lelah. Apalagi dia pangeran! Kita lupa bahwa pangeran kecil itu juga manusia, anak-anak yang terkadang kehilangan kendali. Kita lupa bahwa setiap anak bisa mengamuk. Tak peduli apakah dia putra mahkota atau bukan. Ketidakmampuan mengendalikan emosi bukan milik rakyat jelata semata. 

 

Bunda yang pernah punya anak mengamuk dan sulit mengendalikannya, tentu tahu rasanya. Malu dan  tidak nyaman terutama bila anak mengamuk di tempat umum. Rasanya semua mata menatap ke arah kita dan menuduh bahwa kita bukan orang tua yang pintar mengasuh anak. 


Pahami yuk mengapa anak tantrum sebelum menilai pangeran Louis berperilaku buruk. Banyak penyebab anak tantrum, biasanya dipicu oleh:

- Rasa frustrasi

- Mencari perhatian

- Ingin sesuatu 

- Menolak sesuatu yang tidak dia sukai

- Lapar

- Lelah

 

Kenali tanda-tanda anak tantrum, atasi sebelum semakin parah:

- Merengek, menangis dan berteriak

- Menendang, memukul dan mencubit

- Memukul lengan dan kaki

- Menahan napas

- Menegangkan dan melemaskan tubuh

 

Kirsty Ketley dari Layanan Penitipan Anak dan Konsultasi Aunt K, dan Tanith Carey, penulis What's My Child Thinking? Psikologi Anak Praktis Untuk Orang Tua Modern bersama Dr Angharad Rudkin, membagikan tips  untuk mengendalikan balita tantrum seperti dimuat di thesun.co.uk. 

 

1. Menjauh, hitung sampai 10

Malu, adalah reaksi pertama orang tua ketika anak mulai tantrum. Semua mata memandang dan Anda mengkhawatirkan  pikiran orang-orang tentang diri Anda. Kata Kirsty, Anda tidak boleh kehilangan kontrol atas diri Anda karena Anda orang dewasa. Kendalikan diri Anda lebih dulu. Tarik napas dalam. Kalau di dekat anak ada orang dewasa lain dan dia dijamin aman, pergi dari situ, hitung sampai sepuluh,  tenangkan diri. Setelah tenang, kembali hadapi anak. 

 

2. Alihkan perhatian

Kata Tanith, kalau Anda melihat gelagat anak akan mengamuk, segera alihkan perhatiannya, berikan pertanyaan, misalnya “Eh, ada benda warna hijau. Coba itu hitung ada berapa.” Ini dapat mencegah anak tantrum jika Anda cepat menangkap tanda-tandanya. “Anak kehilangan kendali, bararti sistem limbik di otaknya yang bekerja, yaitu bagian emosional. “Bertanya kepada anak akan membuat anak mencari jawaban dan mengarahkan diri ke luar dari dirinya dan membantunya menggunakan pikiran rasionalnya yaitu prefrontal cortex - bagian otak yang lebih canggih yang sedang berkembang,” kata Tanith. 

 

3. Peluk

“Cara paling mudah untu menenangkan anak adalah memberinya rasa aman dan nyaman. Peluk dan pangku anak, elus-elus punggungnya,” kata Kirsty. Tidak semua anak mau dipeluk saat mengamuk. Tapi tenangkan dulu, lalu tanya apakah dia mau dipeluk. Tetaplah berada di dekat anak untuk siap memeluk kapan pun anak siap dipeluk. 

 

4. Pura-pura tantrum

“Lakukan dengan humor karena itu berarti Anda sendiri tenang,” kata Tanith. Tetapi kalau Anda sendiri kesal dan marah saat anak tantrum, ibarat Anda memasukkan bahan bakar ke dalam api. Tantrum itu pertanda anak sedang bingung, dan kehilangan kendali atas diri mereka sendiri membuat mereka tertekan. Berikan perhatian pada anak, ajak dia bermain. Ini akan membuat Anda dan anak merasa senang karena terlepasnya hormon endorphin dan Anda berada pada posisi yang baik untuk menenangkan anak. 

 

5. Nyalakan televisi bila anak tantrum di rumah

“Temukan program anak-anak seperti CBeebies Atau cari buku yang mengajarkan anak tentang emosi. Ini bagus untuk membantu anak memahami emosinya sendiri dan mengajari mereka cara mengelola emosi dengan lebih tenang,” saran Kirsty. 

 

6. Sadari badai pasti berlalu

Sementara amukan sedang berlangsung, fokuslah untuk menenangkan diri. Dengan begitu Anda berada pada posisi terbaik untuk menenangkan anak. “Tarik napas dalam-dalam akan terasa ada awan di atas kepala. Badai akan berlalu. Pahami bahwa anak tidak suka kehilangan kontrol diri. Mereka hanya ingin merasa aman dan kembali terkendali. Luangkan waktu dan bantu, ledakan akan mereda,” kata Tanith. 

 

7. Cari pengalihan

Menurut Kirsty agak sulit mengalihkan perhatian anak kecil bila sudah mulai tantrum. Membuat anak mau melihat ke hal lain dan memikirkannya dalam keadaan sudah ngamuk tidaklah mudah. Temukan sesuatu di dalam tas Anda lalu tunjukkan pada anak. 



 

 



Artikel Rekomendasi