Bahaya Pregobesitas Saat Hamil

 


APA RISIKONYA?

Anda yang mengawali kehamilan dengan berat badan berlebih atau mengalami kenaikan berat badan yang drastis sepanjang kehamilan, perlu berhati-hati! Bukan hanya tidak sedap dipandang dan berpengaruh terhadap rasa percaya diri, obesitas yang terjadi pada semasa kehamilan berdampak buruk pada kesehatan Bunda dan janin. Di antaranya adalah:
 
Risiko pada ibu:
  1. Penyakit ini ditandai dengan meningkatnya tekanan darah yang diikuti oleh peningkatan kadar protein di dalam urin. Wanita hamil dengan preeklampsia juga akan mengalami pembengkakan pada kaki dan tangan. Akibatnya, aliran darah ke janin terhambat, dan dapat berakibat fatal. Preeklampsia dapat berlanjut kepada eklampsia yang menyebabkan ibu hamil koma,  bahkan kematian, baik sebelum, saat atau setelah melahirkan.
  2. Diabetes gestasional. Merupakan keadaan meningkatnya kadar gula dalam darah yang terjadi selama proses kehamilan dan terjadi pada sekitar 4% dari jumlah total ibu hamil di seluruh dunia. Batasan gula darah puasa 100 mg/dl, dan batasan gula darah sewaktu 140 mg/dl. Maka jika kadar gula darah Anda lebih dari angka tersebut, maka dapat digolongkan diabetes. Waspadai jika Anda mengalami beberapa gejala seperti sering BAK (poliuria), banyak minum (polidipsia), sering lapar dan banyak makan (polifagia), gatal-gatal pada kulit dan vagina, keputihan, cepat lelah, sering mengantuk, dan kesemutan.
  3. Sleep apnea, yaitu gangguan tidur karena masalah pernapasan. Gangguan pada waktu tidur ini ditandai dengan tidur mendengkur, sulit bernapas, napas beberapa saat terhenti, sering tersedak atau terbatuk-batuk waktu tidur, sering terbangun di malam hari dan sering buang air kecil. Ibu hamil yang mengalami gangguan tidur karena sleep apnea memiliki risiko lebih tinggi mengalami problem kesehatan baik bagi dirinya maupun sang bayi. Selain itu, ibu dengan sleep apnea rentan mengalami preeklampsia. Bayi yang dilahirkan pun harus melalui operasi sesar.
  4. Kesulitan dalam persalinan normal karena timbunan lemak yang berlebih akan menyulitkan bayi melewati jalan lahir.
  5. Infeksi pasca persalinan meningkat, karena proses persalinan biasanya sulit dan lama.
 
Sementara itu, dampak pada janin antara lain:
  1. Bayi mengalami Makrosomia. Ukuran janin yang terlalu besar (lebar bahu lebih besar dari diameter kepala) akan  menyulitkan proses kelahiran dan meningkatkan komplikasi persalinan.
  2. Obesitas pada bayi. Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal kesehatan Lancet, Amerika Serikat, wanita yang berat badannya naik lebih dari 24 kilogram  selama kehamilan dapat memiliki bayi dengan berat 150 gram lebih berat daripada wanita yang pertambahan berat badannya hanya berkisar 10 kilogram.
  3. Bayi lahir prematur atau lahir kurang dari 37 minggu.
  4. Bayi lahir dengan kelainan tabung saraf pusat (spina bifida). Keadaan ini seharusnya dapat dideteksi pada awal kehamilan, dan dapat dilakukan tindakan secara medis. Namun pada ibu hamil yang obesitas, timbunan lemak di perut menyulitkan proses deteksi.
  5. Bayi lahir dalam keadaan meninggal. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Dr.Aimin Chen dari Fakultas Kedokteran Universitas Creighton, Ohama, Amerika Serikat, sejumlah bukti menunjukkan, angka kematian lebih tinggi pada bayi yang dilahirkan dari ibu yang mengalami obesitas saat kehamilan.
 
TEMUKAN SOLUSINYA!

Berikut adalah beberapa cara untuk menjaga berat badan selama kehamilan:
  1. Hapus asumsi “makan untuk dua orang” karena pada kenyataannya, ibu hamil  hanya membutuhkan tambahan sekitar 300 kalori per hari agar bisa memenuhi kebutuhan gizi bayi yang belum lahir. Ibu hamil perlu memilih makanan yang cermat agar asupan kalori ini tidak berlebihan. Konsumsi makanan padat gizi seperti daging tanpa lemak, ikan, sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, telur dan biji-bijian. Serta makanlah dalam porsi kecil namun frekuensinya sering.
  2. Pilih camilan yang tepat. Singkirkan keripik dalam kemasan atau yang mengandung banyak garam dan berkalori tinggi! Ubah haluan Anda pada camilan sehat seperti yogurt, buah-buahan segar, kacang-kacangan, buah kering, keju, dan biskuit gandum. Jangan lupa membawa kudapan sendiri saat bepergian, sehingga tidak tergoda membeli makanan yang dijual di pinggir jalan.
  3. Timbang berat badan setiap minggu. Dengan mengetahui kecenderungan pertambahan berat badan yang berlebihan  secara dini, akan memudahkan Anda untuk mengontrolnya. Hal ini juga akan berguna kelak setelah persalinan untuk segera mengembalikan berat badan ke semula.
  4. Hindari makan terburu-buru, makan dengan tenang dan dikunyah dengan baik. Mengunyah makanan sebanyak 32 kali untuk membantu kerja lambung dan menstabilkan kadar gula darah. Kadar gula darah yang normal akan membuat Anda merasa cepat kenyang.
  5. Hindari makanan sejak 3 jam sebelum tidur, karena makanan yang dikonsumsi beberapa saat sebelum tidur akan diserap dan disimpan di lemak bagian bawah kulit, sehingga menyebabkan kegemukan.
  6. Catat makanan yang dikonsumsi setiap hari. Kemampuan mengontrol berat badan berkaitan dengan pengetahuan akan apa dan jumlah makanan yang dikonsumsi setiap hari. Dengan memiliki catatan kecil akan makanan yang dikonsumsi dalam seminggu terakhir misalnya, tentu akan memudahkan Anda untuk mengetahui penyebab kenaikan berat badan yang berlebihan.
  7. Berolahraga secara rutin dan pilih olahraga yang aman bagi kehamilan, seperti jalan kaki, berenang, yoga, dan pilates. (EST)

 



Artikel Rekomendasi