Hamil Kembar, Ini yang Harus Anda Tahu

 

Foto: Envato


Di seluruh dunia kehamilan kembar akan terus meningkat. Penyebabnya, kehamilan yang dibantu secara medis atau medically assisted reproduction (MAR). Termasuk MAR adalah IVF (invitro fertilization), inseminasi buatan, dan stimulasi ovarium.

 

Penyebab lain seperti yang dirilis bbc.com, kehamilan kembar disebabkan karena perempuan memutuskan untuk punya anak di usia yang sudah tidak muda lagi, peningkatan penggunaan kontrasepsi, dan kesuburan yang lebih rendah. 
 

Baca: Bayi Anda Kembar!


Berikut ini 11 hal tentang kehamilan kembar yang harus Anda tahu, seperti dikutip dari webMD:

1. Anda akan hamil kembar bila hamil di usia 30-an

Kita tahu bahwa semakin tua kita, semakin sulit untuk hamil. Tetapi bertambahnya usia sebenarnya dapat meningkatkan kemungkinan kehamilan kembar. Demikian  kata Abdulla Al-Khan, MD, direktur dan kepala kedokteran dan bedah ibu dan janin di Hackensack Pusat Medis Universitas di New Jersey. Begitu Anda berusia 25 atau ke 30-an dan 40-an, siklus ovulasi tidak teratur lagi. Jika Anda tidak teratur dan berovulasi, Anda bisa berovulasi dua folikel pada waktu yang sama. Anda dapat hamil kembar   tanpa bantuan teknologi reproduksi.

 

2. Butuh ekstra asam folat

Hamil kembar membutuhkan lebih banyak asam folat untuk mencegah kecacatan bayi. Untuk hamil kembar dibutuhkan 1 mg asam folat per hari. Ini untuk mencegah terjadi kecacatan pada tabung saraf seperti spina bifida atau terjadinya celah pada ruas tulang belakang.

 

3. Lebih banyak waktu untuk ke dokter kandungan

Hamil kembar perlu pemantauan secara intensif. Pemeriksaan USG jadi lebih sering dilakukan untuk memantau pertumbuhan janin. Risiko keguguran setelah amniosintesis pada kehamilan tunggal adalah 1:1.000, pada kehamilan kembar risiko keguguran lebih tinggi, yaitu 1:500. 

 

4. Morning sickness lebih buruk dibanding kehamilan tunggal

Penyebab mual dan muntah pada kehamilan adalah HCG. Pada kehamilan ganda meningkatnya HCG lebih tinggi dibanding kehamilan tunggal. Banyak ibu hamil kember mengeluh lebih mual dan muntah hebat di trimester pertama. Ibu hamil kembar juga lebih banyak keluhan sakit punggung, sulit tidur, heart burn, dibanding ibu yang hamil tunggal. Kehamilan kembar juga berisiko tinggi anemia dan perdarahan setelah melahirkan.

 

5. Lebih sering mengalami flek

Flek yang terjadi di awal trimester biasanya berakibat keguguran. Pada hamil kembar, risiko keguguran lebih tinggi dibanding kehamilan tunggal. Flek paling sering terjadi pada kehamilan kembar 2, 3, 4 dan seterusnya. Tetapi sedikit flek yang tidak disertai kram perut tidak perlu dikhawatirkan.

 

6. Tendangan janin tidak terjadi lebih awal

Pada kehamilan kembar tendangan janin mulai terasa di minggu ke 18 sampai minggu ke 20, sama halnya dengan kehamilan tunggal. Kapan pertama kali merasakan tendangan janin, tergantung apakah ibu hamil sudah pernah hamil sebelumnya. Bila kehamilan kembar ini adalah kehamilan pertama, ibu tidak bisa membedakan gerakan janin dengan aktivitas pencernaan.

 

7. Penambahan berat badan lebih banyak

Dengan kehamilan kembar, berat ibu lebih banyak bertambah karena ada 2 janin, 2 plasenta dan lebih banyak cairan ketuban. Ibu membutuhkan lebih banyak kalori, tetapi tidak ada formula baku untuk kehamilan kembar. Bila pada kehamilan tunggal kenaikan berat badan berkisar 12 kg, pada kehamilan kembar bisa mencapai 17 kg. Tidak diharapkan kehamilan kembar kenaikan berat badannya kurang dari 12 kg dan mencapai 20 kg. Mengenai berapa kilogram kenaikan berat badan yang diharapkan, konsultasikan pada dokter kandungan. Jangan sampai Anda kelebihan berat badan sampai obesitas. 

 

8. Lebih berisiko mengalami diabetes gestasional

Bila hal ini dialami ibu, ibu akan melahirkan bayi lebih besar. Ibu juga berisiko mengalami diabetes tipe 2 setelahnya.

 

9. Lebih berisiko mengalami preeklamsia

Orang sering tidak tahu penyebab awal preeklamsia. Tetapi ini  terjadi lebih sering pada kehamilan kembar. Preeklamsia ditandai dengan tingginya tekanan darah, protein di dalam urin dan kadang disertai pembengkakan di kaki dan tangan. Ini bisa berakhir dengan eklamsia yang berbahaya.  
 

 Baca: Cegah Risiko Kehamilan Kembar


10. Melahirkan lebih awal

Bayi lahir di minggu ke 36, sementara pada kehamilan tunggual kelahiran terjadi di minggu ke 37 sampai 40. Bila kelahiran kembar terjadi setelah minggu ke 34, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Kembar memiliki risiko lahir prematur lebih tinggi, dan memiliki tingkat masalah pernapasan lebih tinggi. Karena lahir terlalu dini, kemungkinan bayi kembar lahir dengan berat lahir rendah, dan memiliki lebih banyak masalah kesehatan. Mencegah persalinan prematur merupakan tantangan pada kehamilan kembar. Tidak ada bukti bed rest dapat mencegah kelahiran prematur pada kehamilan ganda. 

 

 11. Melahirkan secara sesar

Ini termasuk risiko dalam kehamilan kembar. Kehamilan kembar juga berisiko janin pada posisi sungsang. Ini sebabnya kelahiran sesar dilakukan untuk menolong janin yang berada pada posisi sungsang. (IR 14/02/22)


Baca juga
10 Gejala Hamil Kembar
Risiko Hamil Kembar

 

 



Artikel Rekomendasi