Kenali 9 Tanda Dehidrasi pada Bayi dan Balita

 


Foto: Pixabay


Dehidrasi adalah kondisi yang mengancam jiwa, terutama pada bayi dan anak kecil karena cenderung kehilangan cairan tubuh lebih cepat daripada anak lebih tua dan orang dewasa. Diare dan muntah menjadi penyebab utama mengapa bayi mengalami dehidrasi. Selain itu, paparan sinar matahari yang berlebihan dan tidak mengonsumsi cukup cairan juga dapat menyebabkan dehidrasi. Berikut penjelasan yang dilansir oleh laman Livingandloving.com tentang tanda dehidrasi dan cara merawat anak yang dehidrasi.

Tanda-tanda dehidrasi
-Anak yang dehidrasi tampak sangat sakit, menjadi lebih pendiam dan lesu, atau dia hanya bisa berbaring sambil merintih pelan.
-Kehilangan selera makan.
-Penurunan berat badan yang cepat.
-Bayi mungkin mengalami demam.
-Fontanelle (tengkorak kepala yang lunak) bayi mungkin sangat cekung.
-Mata kering dan mata yang tampak cekung.
-Kulit bayi akan terlihat sangat kering saat disentuh dan mungkin terlihat longgar dan berkerut.
-Mulut bayi akan tampak kering dan terkelupas, sementara kulit di sekitar sudut mulutnya menjadi kering dan pecah-pecah.
-Si kecil akan mengeluarkan air seni lebih sedikit dari biasanya, dan akan terlihat lebih gelap di popoknya. Mungkin juga berbau lebih kuat dari biasanya.

Perawatan darurat di rumah
Segera masukkan cairan pada bayi diare atau muntah. Orang tua sering berpikir bahwa harus menahan semua makanan dan cairan jika anak muntah atau diare, padahal ini dapat menyebabkan dehidrasi parah. Bayi Anda tidak membutuhkan banyak cairan sekaligus, tetapi upayakan untuk memberinya seteguk air setiap 5 – 10 menit.

Langkah sederhana untuk merehidrasi si kecil:
-Berhentilah memberi susu formula dan makanan padat kepada bayi.
-Hindari semua produk susu karena sering mengiritasi lapisan saluran pencernaan yang memperburuk masalah.
-Jika Anda menyusui, pertahankan karena ASI akan bermanfaat bagi bayi.
-Coba terapi dehidrasi menggunakan produk yang tersedia di apotek. Cairan mengandung keseimbangan elektrolit yang benar-benar dibutuhkan bayi untuk rehidrasi.
-Beri si kecil cairan bening seperti teh organik atau air matang yang dididihkan terlebih dahulu. Hal ini tidak menggantikan elektrolit yang hilang, tetapi dapat menjadi pengganti cairan bagi si kecil saat dehidrasi.
-Jika terpaksa, berilah si kecil minuman kemasan, karena hal ini lebih baik daripada tidak ada cairan masuk sama sekali pada balita. Mereka mengandung kadar gula tinggi, yang merupakan salah satu elemen penting yang hilang ketika dehidrasi.
-Anda dapat membuat larutan elektrolit sendiri sebagai obat rumahan menggunakan bahan-bahan dari dapur. Masukkan delapan sendok teh gula/bubuk glukosa dan satu sendok teh garam meja ke dalam satu liter air matang, rebus dan aduk hingga tercampur rata. Dorong anak Anda untuk menyesap cairan ini secara teratur.
-Anak-anak yang sangat tidak kooperatif dalam meminum cairan apa pun, buatlah permen es beku dari minuman kemasan atau dari larutan elektrolit dan berikan kepadanya pecahan es untuk diisap.


PRIMA SOERATNO


Baca juga:
Air Putih untuk Ibu Hamil
5 Fakta Air untuk Anak dan Ibu Hamil


 

 



Artikel Rekomendasi