Rasa Lapar Bisa Dilatih

 


Makan dengan Mindful
Menurut Nunny Herdiana, Mindful Specialist, makan dianggap lahap jika porsinya banyak dan dihabiskan dengan cepat. Biasanya orangtua bangga jika anaknya makan dengan lahap. Padahal, itu tidak baik. Makan seharusnya dilakukan dengan fokus dan santai, sehingga proses makan bisa dinikmati.

Dengan menikmati makan perlahan, otak dan pikiran memiliki waktu untuk menerima sinyal yang dikirimkan dari perut. Kepuasan makan pun akan tercapai dengan porsi yang sesuai kebutuhan tubuh.

Bantu si kecil menikmati proses makan dengan tidak memaksanya segera menghabiskan makanan. Tanyakan komentarnya mengenai rasa, aroma, dan tekstur makanan yang ia makan. Minta ia memberi pujian pada makanan, sehingga ia belajar mensyukuri.


Beri Makanan Bervariasi
Kenalkan si kecil pada beragam jenis makanan dengan cara memberinya menu makanan bervariasi dan bernutrisi, dengan kandungan protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral sesuai kebutuhannya.

Biasanya anak tidak suka makan sayur dan buah, itu mungkin karena Anda jarang menyajikan, atau menghidangkannya kurang menarik.  Selain lebih sering dan lebih kreatif dalam menyajikan sayur dan buah, berilah contoh pada si kecil saat Anda   menikmati  makan sayur dan buah. Kesukaan anak terhadap makanan, juga dipengaruhi oleh contoh dari Anda.
  
Camilan Sehat
Salah satu prinsip Mindful Eating adalah bersahabat dengan makanan, namun yang bervariasi dan seimbang. Beri camilan sehat untuk si kecil, seperti potongan buah, sayur rebus, yoghurt atau smoothies.

untuk menambah variasi rasa, sajikan sayuran dengan saus mayones, pisang diolesi selai kacang, atau orak arik telur dan roti gandum. Agar camilan tidak dikonsumsi berlebihan, tetapkan waktu ngemil di sela-sela waktu makan utama.

Disiplin Waktu
Si kecil belum mengenal konsep lapar secara biologis. Perhatikan sinyal lapar si kecil dan latih ia untuk mengenal sinyal laparnya. Salah satu cara untuk  melatihnya mengenali sinyal lapar adalah dengan membiasakan makan pada waktunya.

Misalnya, makan pagi harus jam 8.00, makan siang harus jam 12.00, dan makan malam harus jam 18.00, serta camilan di sela-sela waktu makan tersebut. Jika disiplin menerapkan waktu makan tersebut, sinyal lapar si kecil akan terlatih secara alami.

Jadi, jika jam 8.00 belum makan, ia akan merasa lapar dan dengan sendirinya akan meminta makan, tanpa perlu Anda paksa.   

Tetapkan Porsi
Idealnya energi yang masuk ke dalam tubuh sama dengan energi yang dikeluarkan. Sudah sesuaikah kalori atau makanan yang diberikan pada si kecil dengan aktivitasnya?

Jika si kecil belum banyak beraktivitas, porsi camilan bisa diberikan dalam potongan kecil. Intinya, sesuaikan porsi makan si kecil dengan kebutuhannya. Jangan samakan porsi makan Anda dengan si kecil.


Biasakan Makan di Meja Makan
Si kecil perlu dikenalkan konsep makan dengan baik, salah satunya makan harus di meja makan. Dengan makan di meja makan, akan membuat anak fokus pada makanan yang ada di hadapannya serta membiasakannya berperilaku makan yang baik dan benar.

Jangan membiasakan anak makan sambil bermain atau nonton TV karena akan mengalihkan perhatian dan menghambat proses belajarnya.


Ciptakan Suasana Makan Menyenangkan
Memaksa atau menakut-nakuti si kecil untuk makan hanya akan membuatnya trauma. Jadikan acara makan menjadi hal yang menyenangkan, tanpa paksaan atau menakut-nakuti.

Salah satu cara membuat momen makan menjadi menyenangkan adalah penyajian makanan yang menarik. Buat makanan dalam bentuk unik dan lucu. Misalnya, telur mata sapi dihiasi potongan sosis sebagai mata, hidung dan mulut. Atau buah dipotong dalam bentuk huruf atau angka.


Berikan Makanan Sesuai Usia
Usia balita merupakan masa emas pertumbuhan, sehingga membutuhkan nutrisi yang lengkap. Berikan makanan sehat, bergizi, dan bervariasi sesuai usianya.

Sebaiknya jangan memberikan makanan dengan aroma atau rasa yang terlalu menyengat seperti terlalu pedas dan asam, yang dapat membuat lambungnya bermasalah.

 

 



Artikel Rekomendasi