Tanda-tanda Anak Sedang Berbohong

 

Fotosearch



Kemampuan imajinasi balita memang sedang tinggi-tingginya, sehingga ia suka berbicara apa saja, termasuk cerita yang bukanlah yang sebenarnya. Namun, menurut Psikoterapis sekaligus penulis buku Couch Fiction: A Graphic Tale of Psychotherapy Philippa Perry, gaya pengasuhan orangtua juga bisa berdampak anak jadi suka dan bahkan terbiasa terbohong. Misalnya, berharap ingin mengajarkan disiplin. Namun karena terlalu ketat, orangtua ‘lupa’ dari sisi anak. Si kecil jadi merasa tidak aman dan cenderung mencapai keinginannya lalu melindungi diri dengan cara berbohong. Agar keinginan anak berbohong tak berkelanjutan, berikut ini pertanda si empat tahun berbohong. Dengan itu, Anda bisa melatihnya untuk berani berkata jujur.

1.    Menghindari kontak mata
Umumnya saat berbicara, seseorang akan melakukan kontak mata. Atau setidaknya, setengah waktu saat sedang berbicara, demikian kata psikiatris Dr. Gail Saltz dari New York–Presbyterian Hospital, AS. Demikian juga yang terjadi pada balita. Saat ia berkata tidak jujur, Anda bisa mendeteksinya lewat mata. Mata yang tidak fokus pada Anda saat bicara, maupun memainkan mata ke atas dan ke bawah.

2.    Berubah-ubah
Anak bicara banyak, kemudian ia lupa dan berubah saat Anda memintanya untuk mengulangnya secara lebih tenang. Ditambah lagi, nada suaranya ikut berubah dari rendah jadi tinggi, disertai banyak “hmmm…” atau ‘aahhh..’ Anak meragu dengan jawabannya sendiri. Ini merupakan pertanda pula bahwa ia sedang berkata bohong, tambah Dr. Gail Saltz.

3.    Gestur tubuh
Anda bisa melihat anak gelisah yang ia perlihatkan lewat gerak-gerik tubuhnya. Di antaranya: menggaruk-garuk kepala, menjauhkan tubuhnya dari Anda, dan menutup wajah atau mulut. Bahkan Julius Mullen, EdD., direktur klinis dari Children and Families First., menambahkan, gerakan lainnya seperti menyentuh hidung, badan condong ke depan, dan tangan menunjuk-nunjuk sebagai pertanda  ia sedang menyembunyikan sesuatu.

4.    Perlu waktu merespon
Saat Anda menanyakan sesuatu, anak tampak perlu jeda waktu untuk merespon. Padahal pertanyaan yang diajukan, cenderung mudah. Misalnya “Seusai sekolah tadi, kamu ke mana?”.  Mungkin anak sedang berusaha mengatakan yang keadaan yang sebenarnya –yang mungkin bukan yang Anda harapkan, misalnya Anda sebelumnya menganjurkan si kecil segera pulang ke rumah sehabis pulang sekolah- maupun memanipulasi jawaban, demikian ujar Adrian Furnham, Ph.D., penulis The Psychology of Physical Attraction.

5.    Membelokan fakta
Suatu kali Anda menanyakan ulah siapa yang menumpahkan sereal di sofa, segera anak menjawab “Teddy Bear!”  Menurut Psikolog klinis dan direktur Richard Gallagher, PhD, dari Parenting Institute di the New York University Child Study Center, AS, anak  belum cukup dewasa untuk menyadari dan bertanggung jawab atas kejadian yang baru saja ia lakukan, karena mungkin bisa membuat Anda jadi marah, padahal mungkin ia tidak sengaja. Ya, sebaiknya Anda tidak marah, tapi ajak si kecil sama-sama mebereskan tumpahannya  tadi sambil mengarahkannya soal konsep berani jujur dan bertanggung jawab.

(FIN/FIN)

Baca Juga
Anak Perlu Komentar Jujur
Ajari Balita Anti Korupsi

 



Artikel Rekomendasi

post4

Balita Hobi Pamer

Semua serba dipamerkan. Berbohong pun dilakukan, yang penting pamer. Jika balita melakukannya, ini adalah proses dari perkembangan sosial emosinya. Tidak akan menetap bila Anda tepat menanganinya.... read more