Agar Bayi Tidur Lelap

 



Saat Anda dan pasangan sudah siap terlelap setelah lelah beraktivitas satu hari penuh, tiba-tiba si kecil  terbangun,  dan matanya melotot,  mengajak Anda terjaga hingga dini hari.

Seringnya si kecil terbangun di malam hari, merupakan  kondisi yang umum dialami oleh para orangtua dengan hadirnya bayi. Memang, di awal kelahirannya hingga usia satu bulan, 80% kegiatan bayi adalah tidur, sekitar 16-22 jam sehari. Meski waktu tidurnya lebih panjang, namun siklus tidurnya lebih pendek dibanding orang dewasa, yang membuat bunda dan ayah baru harus pandai mengatur jadwal tidur.

Siklus tidur bayi baru berlangsung selama 50 menit hingga satu jam. Lama tidur ini bisa bertambah hingga ia menginjak usia 3 bulan. Maka tak heran jika bayi tertidur dan terbangun beberapa kali dalam sehari. Salah satu penyebab mengapa bayi sering terbangun dari tidurnya adalah rasa lapar.

ASI sebagai satu-satunya sumber makanan yang ia konsumsi mengandung protein yang mudah dicerna (whey protein) sehingga dengan cepat langsung diserap oleh tubuh. Bayi pun mudah merasa lapar dan terbangun dari tidurnya.

Memahami kondisi bayi Anda  dapat membantu Anda menemukan cara tepat agar si kecil bisa tidur nyenyak dan Anda pun bebas stres karena tahu kapan harus beristirahat.

Rutinitas itu penting
Setiap mahkluk hidup butuh tidur.  Namun, bagi orangtua baru, akan lebih menyenangkan jika waktu tidur yang mereka miliki dapat disamakan dengan rutinitias tidur yang dimiliki oleh si kecil. Untuk menciptakan rutinitas itu ada beberapa hal yang bisa Anda jadikan patokan:


- Usia bayi. Tiga bulan pertama usia bayi bukan saatnya membuatkan rutinitas tidur. Ia belum siap menjalani rutinitas terlalu dini.  Jika Anda terlalu memaksa, Anda akan stres sendiri.

- Karakter atau kepribadian bayi. Masing-masing bayi memiliki karakter yang berbeda-beda. Ada bayi yang mampu menerima jadwal tidur yang kaku namun ada juga bayi yang butuh penyesuaian untuk beberapa lama. Untuk mengetahuinya pelajari dulu karakter bayi.

- Rentang bangun bayi hingga tertidur kembali:
Untuk bayi baru…
Untuk bayi: Sejak lahir hingga usia 6 minggu, bayi Anda butuh tidur kembali setelah terjaga sekitar 45-60 menit. Setelah usia 6 minggu, rentang waktu bayi terjaga durasinya akan bertambah menjadi 60-90 menit sebelum ia kembali tertidur. Hal ini sesuai dengan kebutuhannya untuk berganti popok dan menyusu.

Memasuki usia 6 minggu, umumnya si kecil akan terbangun dari tidur sore terakhirnya sekitar pukul 16.30-18.00 WIB. Inilah saat yang tepat untuk memandikan si kecil lalu kembali memberikannya susu di ruangan yang tenang. Setelahnya, bayi baru Anda umumnya akan terbangun setiap tiga jam sekali untuk menyusu atau maksimal hingga enam jam tidur. Jika berat badannya normal, maka tak perlu membangunkannya untuk menyusu.

Untuk ibu: Sangat penting bagi ibu ‘mencuri’ waktu untuk tidur dan beristirahat di saat bayi juga sedang terlelap. Waktu terbaik untuk melakukannya antara pukul 12.00-15.00 WIB atau sebelum pukul 09.00 WIB. Karena ini adalah rentang waktu ketika tubuh Anda siap untuk melakukan istirahat sejenak.
 
Tip:
  • Jika ia tertidur saat menyusu, letakkan si kecil secara perlahan di tempat tidur.
  • Ciptakan pencahayaan yang redup ketika bayi mau tidur.
Untuk bayi sensitif…
Karena bayi tipe ini sangat sensitif terhadap suara, sentuhan dan tatapan, maka ia sangat mudah terstimulasi sehingga sulit tidur. Umumnya bayi yang sensitif jarang memberi sinyal jika ia mengantuk, karena itu dibutuhkan perhatian lebih dari orangtua untuk menangkap tanda-tandanya agar Anda tahu kapan harus mulai menimangnya untuk tidur.

Untuk ibu: Mengasuh bayi sensitif memang penuh tantangan. Jangan terlalu merasa bersalah jika Anda susah membuatnya tertidur sehingga mungkin Anda perlu sedikit melenceng dari aturan yang sudah Anda buat sebelumnya. Berdamai pada diri sendiri dan coba untuk lebih fleksibel. Satu-satunya cara paling mudah adalah ikut beristirahat saat si kecil terlelap.

Tujuh langkah untuk dicoba:
  • Bawa bayi Anda ke kamar tidurnya 15 menit sebelum waktu tidurnya datang.
  • Gendong ia jika usianya kurang dari 3 bulan.
  • Pastikan cahaya dalam ruangan redup
  • Putar lagu lembut agar ia mengantuk.
  • Jika diperlukan, ayun-ayun tubuhnya sampai mengantuk tapi tidak tertidur. 
  • Tetap sentuh si kecil dengan tangan Anda sampai benar-benar tertidur.
  • Setelah 15 menit tertidur, ia mungkin akan terbangun kembali. Maka tetap sentuh si kecil sampai ia tertidur kembali.

 



Artikel Rekomendasi