Saat stalking teman di media sosial atau belanja online lebih menarik daripada menemani suami makan malam, ketika Anda lupa kapan terakhir membuatkan sarapan spesial untuk suami, atau sekedar menelpon dia untuk bilang I love you, itulah lampu kuning pertanda hubungan Anda dengannya suami take for granted.
Hal ini sebenarnya manusiawi, bahkan menurut survey The Daily Telegraph, koran kenamaan Inggris, rata-rata setelah 3,5 tahun pernikahan, banyak pasangan menjadi malas untuk mengapresiasi, menservis atau mengupayakan kembali romantisme dengan pasangannya. Entah karena menggampangkan, atau terlalu percaya diri berasumsi, “Besok, minggu depan, tahun depan dan selamanya, toh dia selalu menjadi milikku.”
Perlahan dan tanpa disadari, ini seperti bom waktu yang bisa merenggut keintiman, berisiko menimbulkan jurang pemisah, bahkan membuat Anda asing dari pasangan yang dulunya si belahan jiwa. Menurut Arthur Aron, PhD, psikolog senior dari University Stone Brook, New York, AS, mempertahankan keintiman adalah hal paling menantang dalam perkawinan. “Dibutuhkan usaha, pengorbanan dan kreativitas. Karena itu diperlukan date atau kencan, untuk me-recharge romansa yang mulai hambar, membuat relationship lebih fun dan seru, serta mendekatkan kembali pasangan suami istri, “ ujar Arthur, sambil menyarankan beberapa hal berikut ini:
Masukkan kencan dalam skala prioritas Anda berdua.
Lakukan kencan minimal seminggu atau dua minggu sekali,
Saat kencan, ‘puasa’ dari obrolan tentang anak.
Minimalisir penggunaan gadget, hanya untuk emergency.
Titipkan si kecil pada orang tua atau keluarga.
Jared Scherz, Ph D.,konsultan perkawinan dari Integrated Therapy Center di New Jersey, AS, menambahkan, kencan suami-isteri sebaiknya keluar dari trayek biasa. Carilah sesuatu yang baru, kreatif, dan coret hal-hal rutin untuk menambah kegembiraan, sehingga acara itu selalu ditunggu-tunggu. Kencan menurutnya tak harus mahal. Dengan bujet Rp 300,000, bahkan semurah Rp 100,000, asal kreatif, maka kencan yang membuat Anda dan suami flash back ke bulan madu, bisa diwujudkan!
Urusan uang tak hanya sensitif bagi suami dan istri, tapi juga rumit. Bagaimana menghindarkan terjadinya konflik berkepanjangan akibat urusan yang satu ini?... read more
Urusan uang tak hanya sensitif bagi pasangan suami istri, tapi juga rumit. Bagaimana menghindarkan terjadinya konflik berkepanjangan akibat urusan mengelola uang?... read more